Kamis, 05 Desember 2013

Yang hobi baca merapat kemari...

Bismillahirrahmanirrahim

Pada kesempatan kali ini saya akan memperkenalkan sebuah gerakan atau bisa juga disebut tantangan yang pastinya akan sangat bermanfaat, khususnya bagi orang-orang yang doyan baca, ingin doyan baca, dan ingin mengembangkan dirinya.

Program ini disebut tantangan 30 hari membaca, dibuat oleh Aquarius Resource milik pak Agus Setiawan (founder dan master trainer bacakilat (teknik membaca 1 halaman 1 detik dengan pemahaman tinggi). Kebetulan saya juga adalah salah satu alumni dari training bacakilat ini. Jadi dalam program ini, pak Agus dan tim membuat semacam ringkasan buku-buku best seller dunia dalam bentuk pdf 8 halaman + audio mp3 (durasi 20 menit), ringkasan ini disebut dengan Aquarius notes.

Dari hasil survei online bacakilat yang menyurvei lebih dari 5237 orang, ditemukan masalah yang paling sering dihadapi orang dalam membaca adalah:

- Kekurangan waktu untuk membaca
- Sulit memahami
- Tidak konsentrasi
- Mengantuk
- Keder melihat buku tebal


Nah, jadi untuk meningkatkan minat baca dan meningkatkan kualitas pribadi, dibuatlah aquarius notes, dimana dengan membaca ringkasan pdf 8 halaman ini+mp3 penjelasannya, kita sudah sama dengan membaca buku aslinya, karena seluruh intisari buku itu telah diringkas.

Program ini akan berlangsung tanggal 1 - 30 Januari 2014. Bagi yang mendaftar dan mengikuti program ini akan dikirimi 1 ringkasan e-book+mp3 tiap hari selama 30 hari. Jadi anda tidak perlu repot-repot membeli buku dan menghabiskan berjam-jam untuk membaca 1 buku (kecuali anda sudah ikut training bacakilat, pasti bisa lebih cepet bacanya, hehe), tapi cukup luangkan 20 menit waktu anda.

Bagaimana? tertarik?
Jika anda memang berminat, silahkan daftar melalui link yang saya sertakan dalam posting ini. Tapi perlu anda ketahui, untuk membuat ringkasan buku+audio mp3 pastinya perlu biaya dan terdapat hak cipta pembuatnya. Maka dari itu anda perlu sedikit menginvestasikan uang anda, hehe, tapi tenang saja, gak banyak kok, pastinya jauh lebih murah dari membeli 30 buku impor.

Investasinya hanya Rp.497.000,-. Bandingkan jika anda membeli buku impor yang anggap saja harganya Rp.100.000/ buku (100.000 x 30 = Rp. 3.000.000,-). Wooow...plus banyak sekali manfaat yang akan anda dapat karena ke30 ringkasan buku yang anda akan dapatkan adalah buku-buku best seller dunia dan merupakan buku-buku pengembangan diri.

Daaaaa...
Bukan cuma itu, anda juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari program ini. Tapi caranya tidak akan saya beritahu disini, caranya hanya akan diberitahu jika anda sudah mendaftar. Dan karena ini bukan MLM atau sejenisnya, maka tidak ada janji muluk-muluk akan dapat penghasilan segini dan segitu, karena itu bukan poin utamanya. Penghasilan tambahan ini hanya sebagai reward untuk orang-orang yang mengikuti program ini, dan itu juga bukan suatu keharusan, hanya sebuah pilihan, mau diambil boleh, enggak juga gak apa-apa.

So, ingin jadi pribadi yang lebih baik sambil meningkatkan minat baca pluuuus dapat penghasilan tambahan, buruuuan langsung ke TKP aja yaaa, monggoo:

Rabu, 24 Juli 2013

Galau Pasti Berlalu



Halo dunia blog, lama tak jumpa nih. Mungkin pada bertanya-tanya saya lagi kemana nih?? (hehe, ge er tingkat dewa). Saya gak kemana-mana, Alhamdulillah masih hidup, masih diatas bumi, dan masih di kota Jakarta dan sekitarnya, walaupun sekarang lebih banyak menetap di sekitarnya sih. Setahun belakangan ini saya hampir benar-benar vakum dari dunia blog, tentunya karena kesibukan baru sebagai seorang dokter gigi, suami, dan baru saja menjadi ayah.

Pada postingan kali ini, saya tergelitik (entah siapa yang menggelitik) untuk membahas sebuah fenomena unik yang terjadi di masyarakat, khususnya di kalangan kawula muda, yakni “galau.”

Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), galau merupakan sebuah adjektiva/ kata sifat yang berarti: sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran), mungkin definisi yang kedua yang lebih mendekati makna galau yang sedang trend saat ini. Pemakaian kata galau sebenarnya sangat luas, namun yang terjadi sekarang menurut saya adalah sebuah penyempitan makna. Kebanyakan (tentunya tidak semua) anak muda sekarang memaknai galau lebih pada masalah percintaan dengan lawan jenis. Bercermin dengan pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain, hipotesis saya mengatkan bahwa kegalauan macam ini hanya menyerang orang-orang single alias jomblo atau orang-orang yang belum menikah, atau orang-orang yang udah ngebet nikah, dan sejenisnya. Beberapa teman sebelum menikah sangat terlihat galaunya. Hal ini bisa dilihat dari status BBM, FB, tweet-nya, atau omongannya sehari-hari, dan sorry to say, sepertinya saya juga mengalaminya dulu -_____-. 


Tapii..seperti judulnya, galau itu pasti berlalu. Setelah menikah, rasanya kegalauan dan hasrat ingin galau sirna begitu saja. Saya juga memerhatikan ini terjadi pada banyak orang. Mungkinkah galau itu sebuah penyakit kejiwaan? Tapi ada juga lho yang udah nikah masih tetep aja galau, masih ngeluh di socmed masalah rumah tangganya. Contoh nih ya, ada seorang kenalan yang udah nikah, nulis status BBM: ”Seandainya putus pernikahan semudah putus pacaran.” Please deh, mau segede apapun masalah lo ga perlu dikasi tau ke semua orang kali. Ckckck…mungkin tipe orang yang kayak gini perlu dirujuk ke psikiater atau terapis kejiwaan. Yaah, tapi ini hanya sebagian kecil aja sih.

Jadi, secara garis besar, penyakit “galau” itu dapat menyerang 3 kelompok orang, yakni:
1.      Jomblo
2.      Orang yang belum nikah dan ngebet pengen nikah
3.      Orang yang udah menikah tapi punya “masalah” kejiwaan

Dua kelompok pertama adalah yang paling tinggi populasi galaunya, hehe.

Jadi intinya adalah: menikah bisa menghilangkan kegalauan..So, untuk para galauers, menikahlah.. :p

PS:
-          Saya bukan pakar psikologi atau sosiologi, ini hanya pendapat amatir.
-          Dilarang keras menjadikan tulisan ini sebagai bahan referensi ilmiah, seperti skripsi, tesis, atau disertasi.
-          Sekian dan terima kasih