Senin, 14 November 2011

The A-Team #7th day: The Last Man

***
Minggu, 25 Juli 2010

UMMU, pukul 04.30 WIT - Aku dan para panitia serta peserta kersos cowok terbangun, dan segera cuci muka, shalat subuh dan siap-siap untuk penjemputan tim Kersos kloter kedua, sesuai dengan rencana yang telah kami (lebih tepatnya aku, Bowo, dan Adi) susun hingga pukul dua dini hari tadi. Tepat pukul 05.00, aku, Bowo, Bani, Adi, Risco, Putut, dan Irfan berangkat dari UMMU dengan menggunakan mobil suzuki APV yang dipinjamkan pihak UMMU kepada kami, mobil ini dikemudikan oleh Adi. Kami menuju ke hotel Archie. Sekitar pukul 05.30, kami tiba di hotel Archie, kamipun turun dan siap-siap di hotel Archie. Aku adalah orang yang paling pertama siap.

Sekitar pukul 06.00, aku berangkat sendiri ke Bandara dengan menggunakan angkot. Tugasku adalah menjemput Tim Tidore, yang terdiri dari Aryo, Palmira, Mutia, Prof.Retno, dan drg.Gus, mengantarkan mereka ke pelabuhan Bastiong Speedboat, dimana tim Tidore yang lain (yang berangkat dari UMMU) telah menunggu, kemudian aku menyebrangkan mereka menggunakan speedboat, dan mereka akan dijemput di Tidore oleh Rizu dan Dena yang telah berada di Tidore sejak kemarin.

Sementara yang lain bertugas menjemput Tim Halut, Halteng, dan Halsel di Bandara, kemudian mengantar Tim Halut dan Halteng ke Pelabuhan Bastiong Fery, dan mengantar Tim Halsel ke POLTEKKES Ternate untuk menghadiri acara pembukaan.

Setelah menyebrangkan 9 orang tim Tidore dari pelabuhan bastiong speedboat, aku segera menuju ke pelabuhan Bastiong fery, disana Bowo, Bani dan seluruh tim Halut dan Halteng telah menunggu. Akupun segera mengurus tiket penyebrangan fery beserta pembayarannya, dan setelah semuanya beres, sekitar pukul 10.00 seluruh tim Halut dan Halteng telah naik ke kapal fery yang akan berangkat menuju Sofifi.

KEKONYOLAN
Baru sekitar 15 menit Tim Halut dan Halteng naik kapal fery, tiba-tiba Bowo menerima telpon dari dr.Husein dan drg.Kadri, mereka mengatakan bahwa acara pembukaan di POLTEKKES sangat sepi (karena hanya dihadiri oleh Tim Halsel), sehingga mereka meminta agar sebagian atau seluruh tim Halteng dan Halut yang sudah naik kapal fery agar turun lagi dan dibawa ke POLTEKKES untuk mengikuti acara pembukaan. Tentu permintaan ini tak dapat kami sanggupi karena ini akan mengacaukan alur yang telah susah payah kami susun. Selain itu, kami telah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membeli tiket kapal fery. Maka kami tetap bersikeras hingga sedikit bersitegang. Tak hanya Bowo yang ditelpon, aku pun menerima telepon dari Adi, Ari, bahkan drg.Nada yang meminta permintaan yang serupa, dari nada bicara mereka, tergambar keadaan yang cukup genting disana. Hal ini membuat kami bimbang, namun kami tetap tak bisa memenuhi permintaan ini, maka kami pun mengacuhkannya, dan kemudian tidak menjawab telepon dari siapapun. Kamipun sedikit tak mau tau bagaimana nasib acara pembukaan disana. Menurut kami jumlah orangnya “gak akan dikit-dikit banget,” dan bisa saja gubernur tidak menyadari hal itu, dan kalaupun menyadari, semoga beliau bias memaklumi.

Maka Tim Halut dan Halteng bisa dikatakan “Clear” dan segera akan diambil alih oleh A-Team Wilayah alias PJ wilayah masing-masing yang telah menunggu disana.
Sementara di Ternate masih ada Tim Halsel yang sedang mengikuti acara pembukaan, dan sebagian besar Tim Tidore yang mengurus seminar kedokteran gigi bersama PDGI Ternate di Hotel Archie. Oh dan masih ada lagi, Bowo yang merupakan Tim Halut juga belum berangkat, dan masih stay di Ternate sampai masalah transportasi beres.

Setelah sedikit mendinginkan kepala akibat insiden konyol tadi, aku, Bowo, dan Bani segera kembali ke hotel Archie, kemudian makan siang di warung makan dekat hotel, dan sedikit beristirahat. Kemudian kami pun segera meluncur kembali ke Bandara untuk menjemput sisa orang yang jadwal penerbangannya siang. Sebagian besar sisa orang yang kami jemput ini adalah Tim Tidore, kecuali Jokris (Halsel), Debby (Halut), dan drg.Anton (Halut).

Beberapa menit setelah sisa orang-orang terakhir ini datang, kami mendapat kabar dari Tim Halsel bahwa acara pembukaan telah selesai dan mereka sudah siap-siap berangkat dan telah berada di Pelabuhan Residen (Entah kenapa namanya Residen). Dari pelabuhan ini mereka akan berangkat ke Pulau Guarapin dan Lelei (Halmahera Selatan) dengan menggunakan speed boat milik Pemda yang bernama “Guraici.” Nama speed boat ini diambil dari nama salah satu pulau di Halmahera Selatan.

Kamipun menyadari sebuah masalah, yakni Jokris yang notabene adalah Tim Halsel masih berada bersama kami di Bandara, maka Bani pun ditugaskan untuk mengantar Jokris menuju pelabuhan Residen, dengan kendaraan seadanya, yakni ojek. Jokris pun dapat sampai ke pelabuhan residen tepat waktu, dan Tim Halsel pun berangkat.

Maka Tim Halsel pun “Clear.” Masih tersisa Tim Tidore, plus tiga orang Tim Halut, yakni Bowo, Debby, dan drg.Anton.

Setelah Tim Halsel berangkat, makan giliran sisa Tim Halut, yakni Bowo, Debby, dan drg.Anton yang berangkat. Mereka berangkat menggunakan speed boat dari Ternate menuju Sofifi, kemudian menggunakan mobil rental milik Pak Yus menuju Halut.

Maka tinggal Tim Tidore yang tersisa, dan akulah the last man of the A-Team.

Tim Tidore akan berangkat setelah seminar usai. Dijadwalkan seminar selesai pukul 15.30. Maka akupun menunggu di hotel Archie sambil mengikuti seminar (hitung-hitung me-recall pelajaran, hehe).

Seminar pun usai, seluruh panitia berbenah, dan bersiap untuk berangkat. Sekitar pukul 16.30, kami (Tim Tidore) pun berangkat menuju pelabuhan Bastiong Speed Boat. Disana kami menyewa 3 speedboat untuk menyebrang ke Tidore.

Tim Tidore Seusai Seminar dan Siap Berangkat menuju Lokasi
(photo by:Adisty SP)

Yaah, aku bisa sedikit lega karena secara umum tugasku sebagai A-team telah berakhir, namun ini bukan akhirnya, karena di Tidore nanti aku masih harus bertugas sebagai PJ Wilayah.

Bismillah
Dan dimulailah babak baru dalam cerita ini, yakni Kersos Tidore, bagaimana ceritanya? Nantikan..:)

*bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar