Rabu, 21 Oktober 2009

Tujuh Golongan Yang Mendapat Naungan Allah di Hari Kiamat, Apakah Anda Salah Satunya?

***
Saudaraku rahimakumullah*, istilah hari kiamat tentu sudah tidak asing di telinga kita. Banyak sekali ayat Al-Qur’an maupun hadits nabi صلی الله عليه وسلم yang menceritakan kedahsyatan dan kengerian yang terjadi pada hari kiamat. Tapi tahukah anda bahwa di tengah kedahsyatan hari itu, ada tujuh golongan yang mendapat naungan Allah, dimana pada hari itu tidak ada satu naungan pun kecuali naungan Allah.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه , bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan oleh Allah dalam naungan-Nya, pada hari tiada naungan melainkan naungan-Nya (yakni pada hari kiamat), yaitu: imam/pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Azza wa jalla, seseorang yang hatinya bergantung kepada mesjid (selalu melakukan shalat jama’ah di dalamnya), dua orang yang saling cinta-mencintai kerana Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang Ielaki yang diajak (berzina) oleh wanita cantik dan berkedudukan, tapi ia berkata: "Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah,", seseorang yang bersedekah kemudian merahasiakannya, sehingga tangan kanannya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kirinya dan seseorang yang ingat kepada Allah di dalam keadaan sepi lalu meneteskan airmata dari kedua matanya."

[Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (No.620, 1334, 5998, 6308), Muslim (No.1712), Tirmidzi (No.2313), dan juga dikeluarkan oleh Imam An-Nasa’i, Ahmad, dan Malik. Lihat juga di Riadushalihin No.374]

Naungan Allah yang dimaksud dalam hadits yang mulia ini dapat diartikan sebagai naungan Arsy-nya Allah, dan dapat pula diartikan sebagai lindungan Allah. Saudaraku, jika diperhatikan, kebanyakan jenis orang yang disebutkan dalam hadits ini adalah para pemuda. Mengapa pemuda menjadi begitu istimewa dan memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah? Tentunya karena masa muda adalah masa yang penuh dengan cobaan dan godaan, masa dimana semangat dan keinginan sedang menggebu-gebu. Maka tentu sangat sulit bagi seorang pemuda muslim untuk menjadi seperti tujuh golongan yang telah disebutkan dalam hadits diatas, terlebih di zaman sekarang yang penuh dengan fitnah.

Berbeda dengan orang yang telah lanjut usia, dimana gerakan dan pikiran sudah terbatas, maka wajar jika kegiatannya hanya diisi dengan ibadah. Tapi pemuda yang menghabiskan masa mudanya di jalan kebaikan dan ibadah kepada Allah sangatlah jarang ditemukan, dan bisa dibilang bukan sesuatu yang lazim di zaman ini. Maka dari itu, pemuda yang rajin beribadah memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding orang tua yang rajin beribadah.

Coba perhatikan di sekeliling kita, ada berapa banyak pemuda yang giat beribadah, rajin ke mesjid, saling mencintai karena Allah, menjauhi zina, gemar bersedekah, dan selalu shalat malam? Bandingkan dengan yang sebaliknya, maka kita akan melihat perbedaan jumlah yang sangat besar. Saat ini, pemuda-pemuda yang bersifat seperti tujuh golongan diatas malah dianggap aneh, kurang gaul, dan sebagainya. Sehingga merekapun terasing. Maka benarlah sabda nabi صلی الله عليه وسلم:

“Sesungguhnya Islam dimulai dengan keterasingan dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah orang-orang yang asing (Al-Ghuraba)" [Diriwayatkan oleh Muslim 2/175-176, Dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه]

Sekarang pilihan ada ditangan anda sendiri, apakah anda ingin menjadi pemuda gaul yang hedon dan jauh dari agama Allah, atau anda ingin menjadi salah satu dari tujuh golongan yang telah disebutkan diatas, namun dengan resiko terasing dan berbeda dengan pemuda-pemuda pada umumnya. Silahkan memilih...

Ittaqillah wastaqim fiddinil haq**…Barakallahu fiikum***

* Semoga Allah merahmati kalian
** Bertakwalah kepada Allah dan istiqomahlah di agama yang benar
*** Semoga Allah memberikan barokahnya kepada kalian

Maraji’:
Shahih Bukhari. Imam Bukhari
Shahih Muslim. Imam Muslim
Riadushalihin. Imam An-Nawawi

1 komentar: