***
Semilir garis waktu yang terus maju
Setapak-setapak terpapar mantap di sepanjang jalan
Telah sisiri bilik-bilik cahaya
Yang telah redup satu demi satu
Dan sisakan satu bilik yang masih benderang
Tak pernah redup sejak muncul
Terpoles mutiara di balik cangkang
Siapa gerangan dibaliknya?
Tempat cinta berlabuh
Hanya tunggu waktu
Saat ombak mulai tenang
Dan kapal siap merapat
Siap disambut dengan gembira
atau dibuat karam dalam samudera
Saat embun kasih sayang basahi jiwa
Terus meluap isi kekosongan
Di sekat-sekat terdalam yang tak bicara
Ia hanya berbisik dengan satu nama
Nama indah itu…
Yang lontarkan senyum
Penuh tanya
Dalam diam
Hampir tak kurasa hadirnya
Dan garis waktu semakin mendekat
Paksaku tuk lepas kebungkaman
Seiring genderang perang yang ditabuh
Dengan seruan maju atau hilang
Aku menanti
Di garis terdepan
Untukmu…
Yang kucintai dalam diam
Jakarta, 19 Juni 2011
20.23 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar