Minggu, 30 November 2008

Ta’lim pekan ini: Lanjutan bantahan syubhat hizbiyyun dan kaidah penerapan sunnah

Sabtu, 22 November 2008

Seharian ini alhamdulillah, aku menyibukkan diriku dengan menuntut ilmu syar’i. Aku berangkat dari kosan sejak pukul 09.30, dan kembali pukul 17.30.

Masjid Al-I’tishom, Jakarta Pusat, 10.30 – 11.30
Ta’lim pekan ini diisi oleh ust.Muh.Umar As-Sewed, yang terdiri dari lanjutan pembahasan kitab Risyadul Bariyah, yang berisi bantahan terhadap syubhat yang dilontarkan hizbiyyun terhadap ahlussunnah. Pembahasannya telah sampai pada bantahan terhadap syubhat ke-9, yakni ahlussunnah di tuduh sekuler dan tidak peduli pada masalah politik. Sebelumnya telah dibahas juga bantahan terhadap syubhat ke-8, yakni ahlussunnah dituduh murji’ah terhadap penguasa, dan khawarij pada para da’i. bagi antum-antum yang ingin dowload rekaman audio-nya, bisa melalui link di bawah ini:



Risyadul Bariyah - Syubhat ke 8 dan 9.zip


Masjid Al-Mujahidin, Slipi, 14.00 – 16.00
Ta’lim dilanjutkan di mesjid Al-Mujahidin, Slipi, masih bersama Ust.Muh.Umar As-Sewed, yang membahas kaidah-kaidah penerapan sunnah, pembahasan baru sampai kaidah ke-1 dan ke-2.
Kaidah ke-1: kerjakan sunnah itu,meskipun asing / orang-orang meninggalkannya
Kaidah ke-2: sampaikan sunnah dan jangan diperdebatkan
Silahkan download:

Kaidah Penerpan Sunnah - kaidah 1 dan 2.zip


Sungguh melelahkan memang, tapi ingatlah bahwa keutamaan berpegang teguh pada As-Sunnah bisa mengalahkan segala kelelahan itu.

Untuk seluruh pembaca, terutama saudara-saudara dan teman-temanku, tak ada hal lain yang bisa kunasehatkan, selain mengajak untuk menuntut ilmu syar’i, dan tentunya tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman yang benar, yakni pemahamannya para sahabat.
"Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila (berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kita-bullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai-berai sehingga kedua-nya menghantarku ke telaga (Surga)." (Di-shahih-kan Al-Albani dalam kitab Shahihul Jami' )


أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كًثِيْراً. فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
[رَوَاه داود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح]

"Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta'at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan berpeganglah kamu dengan kepada sunnah-sunnah itu dengan kuat. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid'ah itu sesat."
(HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih )

Ya Allah berikanlah kami kesabaran dan istiqomah dalam menegakkan sunnah dan menuntut ilmu syar’i
Barakallahu fiikum. Semoga bermanfaat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar