Minggu, 11 Juli 2010

Gigi Geraham: dalam Tinjauan Islam dan Ilmu Kedokteran Gigi

***
بسم الله الرحمن الرحيم
Oleh: Amirul Ihlas Hiroshi, SKG

Percaya gak kalau 14 abad yang lalu, jauh sebelum ilmu kedokteran gigi modern diperkenalkan, sudah ada manusia yang mengetahui rahasia dibalik gigi geraham atau dalam ilmu kedokteran gigi dikenal dengan gigi molar. Yah, dialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam sebuah hadits:

Dari Abu Najih, Al ‘Irbad bin Sariyah ra. ia berkata : “Rasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuran”. kami bertanya ,"Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal), maka berilah kami wasiat" Rasulullah bersabda, "Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta'at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid'ah itu sesat."
(Diriwayatkan oleh Tirmidzi No.2600, Ibnu Majah No.42, Ahmad No.16521, Ad-Darimi No.95, Abu Daud No.3991)

Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada sunnahnya dan sunnah para khulafaur rasyidin, dan kita diperintahkan untuk menggigit sunnah itu dengan gigi geraham.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata: yang dimaksud dengan mengigit dengan geraham adalah berpegang dengan kuat (pada sunnah tersebut, pen). Apabila seseorang ingin memegang sesuatu (dengan kuat, pen), dengan giginya, maka ia pasti akan mengigitnya dengan gigi geraham, karena gigi geraham adalah gigi yang paling kuat (Syarah Arba’in An-Nawawi 1/222).

Maka dari hadits tersebut, terlihat bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengetahui bahwa gigi geraham adalah gigi yang paling kuat. Hal itu pun telah terbukti dalam ilmu kedokteran gigi.

Secara sederhana, gigi molar dianggap gigi yang paling kuat karena memiliki beberapa keunggulan anatomis dibanding gigi geligi lainnya, yakni:
  1. Ukuran mahkotanya yang paling besar
  2. Memiliki luas permukaan oklusal (permukaan yang menghadap gigi lawan) yang paling besar.
  3. Jumlah akar yang lebih banyak (Molar atas memiliki 3 akar, sedangkan molar bawah memiliki 2 akar)
  4. Jumlah cusp (tonjolan) yang paling banyak (4-5 cusp)

Perhatikan gambar berikut untuk lebih jelasnya:

[Gigi Molar 1 atas]

[Gigi Molar 2 Atas]

[Gigi Molar 1 Bawah]

[Gigi Molar 2 Bawah]


Selain itu, ternyata gigi molar memiliki luas permukaan ligamen periodonsium (jaringan yang melapisi akar gigi) yang paling besar, dimana fungsi jaringan ini adalah sebagai peredam dan penetralisir beban kunyah. Berikut hasil penelitan yang menunjukkan perbedaan luas ligamen periodosium masing-masing gigi (dalam mm2):


Bagaimana dengan gaya kunyah yang dihasilkan gigi molar?
Dalam ilmu fisika, terdapat persamaan tekanan P=F/A (P=tekanan, F=Gaya, dan A=Luas Permukaan). Maka terlihat bahwa gaya berbanding lurus dengan luas permukaan, sehingga semakin besar luas permukaan, maka akan semakin besar gaya yang dihasilkan. Nah, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa gigi molar memiliki luas permukaan oklusal dan ligamen periodonsium yang paling besar, sehingga tentu saja ia akan menghasilkan gaya yang paling besar. Setelah diteliti, ternyata gigi posterior/gigi belakang yang terdiri dari gigi molar dan premolar, memang memiliki gaya kunyah yang sangat besar yakni 100-170 pon atau 45,36 – 77,11 Kg (Kurang lebih sama dengan berat badan kita, pen)
(Short MJ, 2002, hal. 137).


Karena kekuatannya inilah, sehingga gigi geraham/molar sangat sering digunakan sebagai gigi penjangkaran dalam perawatan orthodonsi cekat, maupun sebagai gigi penyangga dalam pembuatan gigi tiruan jembatan (bridge).

Subhanallah, maha suci Allah yang telah menciptakan gigi geraham dengan kekuatannya yang luar bisa. Dan sampailah kita pada satu kesimpulan, bahwa islam tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan.

Wallahu a’lam bishawab.

Referensi:

  1. Sunan Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, Ad-Darimi; Musnad Imam Ahmad. Software 9 kitab hadits. Lidwa Pusaka
  2. Syarah Arba’in An-Nawawiyah. Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin. Maktabah Syamilah
  3. Head, Neck, and Dental Anatomy 3rd edition. Marjorie J Short. 2002. Thomson delmar Learning.
  4. Diktat Ilmu Gigi Tiruan Cekat (Teori dan Klinik). Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. 2002
  5. http://www.uic.edu/classes/orla/orla312/MOLARS%20upper.htm


Salemba, 11 Juli 2010
17.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar