Jumat, 08 Mei 2009

Kontras

***
Cerita singkat
Ahad, 8 Jumadi Awal 1430/3 Mei 2009

Aku, adi, dan addys berencana belajar bersama untuk menghadapi ujian hari selasa (5 Mei 2009). Addys pun mengajak belajar di salah satu restoran cepat saji di bilangan Jl.MH Thamrin, tentu saja dia yang mentraktir.

Kami pun berangkat dari tempat kos-ku. Aku dibonceng adi dengan Honda Supra Fit-nya, dan Addys membawa motor Yamaha Crypton-nya tanpa membonceng siapa-siapa. Sesampainya di tempat parkir restoran itu, kami cukup tercengang dengan pemandangan yang kami lihat. Adi yang pertama kali menunjukkannya padaku dan Addys. Dia menunjukkanku sebuah sepeda motor kawasaki ninja yang katanya harganya sekitar Rp.60 juta. Lantas apa yang membuat kami tercengang? Bukan sekedar kawasaki ninja, namun apa yang berada di samping sepeda motor itu. Yaah...pemandangan yang kontras dan memilukan. Seorang ibu yang berusia sekitar 35-40 tahun tidur di samping motor itu dengan hanya beralaskan kardus bekas. Apakah dia tidak punya rumah? kami juga tak tahu. Siapkah dia? Yang jelas dia bukan pemilik sepeda motor itu. Adi langsung mengingatkanku tentang foto jurnalistik, aku pun mengambil handphone dan memotretnya, walaupun kualitasnya kurang begitu bagus...

Foto yang kuambil pada saat pertama kali tiba (Pukul 22.40)


Foto yang kuambil pada saat kami akan pulang, terlihat ibu ini telah memakai penutup badan (sejenis sarung). Mungkin karena udara yang semakin dingin, maklum, waktu telah menunjukkan pukul 00.19


Hmm...saat itu aku tak bisa berbuat apa-apa kecuali berdoa, semoga Allah memberi kelapangan bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan, dan bagi yang belum mendapat kelapangan tersebut, semoga diberi kesabaran. Dan semoga ulil amri kita selalu diberi kebaikan oleh Allah, agar lebih peka dan memperhatikan kaum-kaum fakir dan miskin (kalo kata Addys:kaum yang termarginalkan).

Apa cuma itu yang bisa kita lakukan? tentu tidak...banyak hal konkret yang bisa kita lakukan, cukup sederhana. Yaah, tidak lain adalah menyisihkan harta kita untuk mereka. Itulah tabungan yang balasannya berlipat ganda dan penghapus dosa.

"Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian" (QS.Adz-Zariyat:51:19)

"...sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta..." (QS.Al-Baqarah:2:177)

"dan shadaqoh itu dapat menghapuskan dosa sebagimana air dapat memadamkan api" (HR.Tirmidzi)

Abu Hurairah رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Tidak satu hari pun seorang hamba memasuki pagi harinya melainkan dua malaikat turun. Lalu, salah satu dari keduanya berdoa, 'Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menginfakkan (hartanya).' Malaikat yang lain lagi berdoa, 'Ya Allah, berikanlah kehancuran kepada orang yang menahan (infak)." (HR.Bukhari, Kitab Zakat, Bab 28, Hadits No.718)

Hal itu jauh lebih mulia dibanding kita hanya berbicara lantang dan memaki-maki ulil amri kita karena tak memperdulikan rakyat kecil. Tindakan konkret yang sederhana. Silahkan hitung pengeluaran kita setiap harinya...Apakah tidak ada yang bisa kita sisihkan untuk mereka???

Malam itu aku mendapat pelajaran yang luar biasa. Aku disadarkan oleh kenyataan yang kutemui tepat didepan mataku. Jadi teringat sudah berapa banyak uang yang kukeluarkan untuk hal yang sia-sia, dan bandingkan dengan yang sudah kita sedekahkan. Sungguh malu diri ini kepada Allah.

So, kita-kita yang masih sering menggunakan uang untuk hal yang tidak begitu penting. Lihatlah sekeliling kita, masih adakah orang-orang yang sejenis dengan ibu tadi? Apakah kita hanya akan membiarkannya?

Maka renungkanlah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar