Jumat, 09 Mei 2014

PTT notes 003: Deal with Ambon

Catatan tanggal 6 - 9 Mei

Selasa, 6 Mei 2014

Suara siraman rohani dan puji-pujian subuh ala Nasrani membangunkan gue dari tidur yang tidak begitu lelap. Berbeda dengan di kota-kota yang berpenduduk mayoritas muslim yang selalu terdengar suara azan, di kota Ambon gue hampir gak pernah mendengar suara azan. Tapi walaupun demikian, toleransi antar umat beragama di kota ini terlihat sangat baik.

Waktu menunjukkan jam 5 subuh lewat, gue pun langsung ke kamar mandi buat ngambil wudhu, menurut jadwal sih waktu shalat subuhnya jam 5.07. Abis ngambil wudhu gue langsung shalat subuh. Abis shalat gue udah seger banget tuh, jadi gak ada keinginan buat tidur lagi, gue pun mutusin untuk mandi, biar gak ngantri sama mahasiswa keperawatan sebelah kamar, soalnya kamar mandinya hanya ada 1 untuk 2 kamar. FYI aja nih, di Bapelkes ini kami gak sendirian, tapi banyak makhluk-makhluk tak kasat mata yang bergelimpangan..haha ngaco!! bukan itu, maksud gue ada para mahasiswa/i keperawatan yang juga nginap disini.

Abis mandi dan siap-siap, lanjut sarapan, menunya adalah: Nasi Kuning Cakalang (Again), yasudah nikmati saja,,,enak ini :D. Setelah makan (sekitar jam 9) kita dijemput sama Pak Usman menuju kantor Gubernur buat ngikutin acara serah terima dokter PTT dari Kemenkes ke pemerintah daerah. Kami ke kantor gubernur naik angkot charteran.

Di Kantor Gubernur
View di kantor gubernur lumayan bagus, di depannya ada lapangan luas yang disebut lapangan merdeka. Teluk Ambon juga terlihat cantik dari depan kantor ini. Di teras kantor terdapat sepasang meriam, apa fungsinya? pasti sebagai alat pertahanan jika ada musuh yang datang menyerang, haha ya enggak lah, ,itu cuma hiasan doang, mungkin pas jaman penjajahan kali yaa dipakainya.

View dari depan Kantor Gubernur Maluku



Salah satu meriam di teras Kantor Gubernur Maluku


Disini kami digiring ke ruang pertemuan lantai 6, dan menunggu gubernur datang sampai jam 11.08. Pukul 11.08, bu Sekda yang mewakili pak gub datang, dan acara pun dimulai.

Acaranya yaa seperti layaknya acara serah terima, ada sambutan-sambutan dan penyerahan secara simbolis. Setelah acara selesai kami kembali ke bapelkes dan harus mengikuti materi pembekalan sampai jam 3 sore. Abis itu pada balik ke kamar, istirahat sebentar, sholat dzuhur-ashar (dijamak takhir+qashar, karena gue berstatus musafir), trus langsung diajak keluar lagi buat jalan-jalan ke ACC (Ambon City Center), ini tuh mallnya kota Ambon gitu deh, yuhuuy. Gue, win, indri, gabby, ona, shella, dan nurul pun berangkat naik angkot ke ACC, sementara dena gak ikut karena diare, tia juga gak ikut karena sakit kepala.

ACC (Ambon City Center)
Jaraknya cukup jauh dari Bapelkes. Untuk menjangkaunya kita perlu dua kali naik angkot (transit di terminal), dengan waktu perjalanan sekitar 45 menit. Secara umum mall ini mirip dengan mall-mall pada umumnya, cuma lebih kecil, lebih sederhana, dan gak terlalu ramai. Di ACC gue dan yang lain pada belanja kebutuhan-kebutuhan logistik PTT yiang kurang di hypermart.


Ambon City Center

Setelah puas belanja, kita pun siap-siap pulang. Karena udah malam, gue saranin ke semuanya supaya pulangnya charter angkot aja, untuk pertimbangan keselamatan, karena banyak cewek. Rasanya kurang aman kalo harus transit di terminal malam-malam. Setelah dapat angkot charteran (deal=70.000, atau 10.000/orang » Lumayan), kita pun balik ke Bapelkes.

Sesampainya di Bapelkes, kami disambut dengan kegelapan,,, oooh tidak....apa ini??? Aaaargghh. Ternyata cuma mati lampu kok, hihihi, biasa aja kali. Masuk Bapelkes kita orang langsung ke ruang makan dan makan malam pake nasi ......... Ayoo tebak, jeng jeng jeng,,hahaha bukan kok, bukan nasi kuning, kali ini menunya nasi padang dengan lauk ikan cakalang (yang ini tetep).

Udah kenyang, gue balik ke kamar, mandi dengan penerangan lampu senter, shalat magrib-isya, nulis catatan ini, dan tidur...zzzz

Sampe ketemu beso lagieeee...(Mulai medok ambon)

###

Rabu, 7 Mei 2014

Kali ini pas bangun pagi, cuaca sedang hujan, so..abis shalat subuh (terpaksa) tidur lagi, dan bangun jam 8, hehe. Abis itu mandi dan siap-siap. Tadinya sih mo makan dulu, tapi ternyata eh ternyata pemateri suu datang, jadinya kami disuru langsung ke ruang kelas Bapelkes untuk ngikutin materi. Materi tentang etik ini tentu saja gak bisa kami terima dengan baik karena lafaaar. Si indri yang (ternyata) betul-betul punya maag (selama ini gw pikir hanya becanda, karena emang kalo ngomong jarang serius), akhirnya mulai kena serangan, karena doi ga bawa obat, gue pun nyumbangin polysilane tablet kunyah yang udah gue siapin dalam tas selempang, bersama obat-obatan lain. Gak tanggung-tanggung, 2 tablet langsung doi habiskan.

Setelah materi selesai, dena pun lapor ke ibu Elsina Wattimena alias bu Els bahwa kita semua belum pada makan, akhirnya bu Els pun memberi kami waktu untuk makan dulu. Oya, bu Els ini adalah Kasubbag Kepegawaian Dinkes Prov. Maluku yang bertanggung jawab dan ngurusin dokter-dokter PTT, doi bisa dibilang "ibu" kita selama di Maluku. Kami pun segera menyerbu ruang makan dan makaaan. Selama makan, si Indri masih ngalamin nyeri lambung, kasian juga doi.

Setelah "late breakfast" kita pada balik ke ruang kelas buat ngelanjutin materi, kecuali si Indri yang balik ke kamar untuk istirahat buat redain nyeri lambungnya. Saat mulai materi berikutnya, giliran gue yang ngerasa agak migrain, mungkin gara-gara telat makan juga nih, akhirnya gue nenggak Neuralgin, dan Alhamdulillah jadi baikan.

Sesi materi selesai pukul 15.30, semuanya pun balik ke kamar masing-masing. Pas masuk kamar gue ngelihat ada makhluk terbang kecil pengisap darah alias nyamuk, dan dengan terpaksa mereka harus mati di tanganku. Sorry ya muk, kalo gue biarin lo hidup, gue yang bahaya. Dari 3 nyamuk yang gue bunuh, dua diantaranya masih utuh dan gue hadiahin buat dena yang mnta tolong isiin micro SDnya dengan E-Book. Dua mayat nyamuk itu gue masukin ke case SD card transparan dan gue kasi notes: "Be careful with these guys." Mungkin keliatan iseng dan stres, tapi dibalik itu gue mo memperingatin teman-teman yang lain lebih waspada pada nyamuk, terlebih lagi yang gue tangkep ini adalah Nyamuk Anopheles!!! You know what Mosquito is it? Yup, doi ini adalah nyamuk yang membawa parasit Malaria a.k.a Plasmodium. Setelah penemuan nyamuk ini, gue dan Win pun jd lebih waspada dan intens menggunakan Mosquito Repellent Lotion dan tak lupa menggunakan alat semprot anti nyamuk di kamar.

Yeey let's against Malaria!!!


Korban Pembunuhan

Sesi curhat
Malam ini entah kenapa belum ada jatah makan. Sambil menunggu datangnya makanan, semuanya pada ngumpul dan tiba-tiba si Indri menginisiasi sesi curhat. Maka mulailah sharing-sharing masalah percintaan yang diikuti oleh Win, gue, Dena, Indri, Tia, Shella, Ona, dan Nurul. Yaah ternyata Tim Dokter PTT Maluku ini semuanya sangat terbuka dan nyantai. Dalam sesi ini gue sih lebih berperan sebagai narasumber, karena gue satu-satunya yang udah nikah. Kalo kata Win sih gue orang yang paling laku, wkwkwkwk.

Sesi curhat ini berakhir sekitar jam setengah 9 malam, saat semua orang mulai merasa lafaar. Karena belum ada tanda-tanda makan malam, gue dan win pun ngecek ke ruang makan, daaaaaan ternyata malam ini kita gak dapat jatah makan...*nangis*. So, diputuskan untuk beli makan sendiri, dan cuma ada satu jenis makanan yang terdekat dan termudah untuk diakses...yaitu apa sodara-sodara??? *teriak nyodorin mic di atas panggung* yeaaah,,,nama kerennya adalah "Yellow Rice with Chili Sauce Cakalang" yang di jual di pinggir jalan seberang RS M.Haulussy yang sangat dekat dengan Bapelkes. Gue dan Win bertugas membeli makanan ini untuk semuanya. Abis itu, semuanya pada makan bersama.

Setelah makan, gue, Indri, Dena, dan Tia lanjut ngobrol, mulai dari pengalaman seru, masalah Kedokteran, dan sebagainya, hingga gak sadar udah jam 12 malem. Wooow...lama juga ya.

Oke..It's time to sleep.

Insya Allah lanjut besok broh..


###

Kamis, 8 Mei 2014

Gara-gara tidur di atas jam 12 tadi malem, abis shalat subuh gue ga kuat, jadinya tidur lagi (zzzzzz), dan bangun lagi jam 8 setelah istri gue nelpon. Hoaaam..abis itu gue langsung mandi. Karena ceritanya kita baru akan diberangkatkan ke kabupaten penugasan pada hari selasa depan, sementara stok pakaian mulai menipis, maka gue dan win mutusin untuk nyuci, maka gue berdua keluar beli rinso dan molto biuat nyuci, tali rafia untuk buat jemuran darurat, dan minjem ember Bapelkes.

Cek kucek kucek kucek...
Cek kucek kucek kucek...


Beres dah cuciannya...abis nyuci lanjut sarapan dan materi (lagi). Katanya sih ini materi terakhir (semoga yaa).

Dan mulailah materi, ternyata pemateri yang terakhir ini lumayan "killer". Kita pada ditanya-tanyain seputar tropical medicine, dan karena rata-rata pada gak tau, jadi deh kita dihujat-hujat..., khususnya yang dokter umum, ampuun dok.


Foto bersama tim dokter PTT Maluku
(Dari kiri kw kanan: dr.Win, dr.Ilyas, dr.Indri, dr.Odi, drg.Dena, Bu Els, dr.Gabby, drg.Ona, dr.Shella, drg.Irul, drg.Faisal/Randi; Minus: drg.Tia&dr.Nurul)


Materi selesai, kita foto bareng dulu baru lanjuut makan. Abis itu lanjut menuju kantor BPJS Kesehatan buat ngurus keanggotan. Cuss deh nebeng mobil Faisal. Sebelum ke BPJS Kesehatan, Faisal mampir dulu ke Kantor DPRD provinsi alias kantor mamanya, disana view-nya keren bangeeeeet. So kita ngambil beberapa foto.


View dari Kantor DPRD Prov.Maluku


kiri ke kanan:dr.Ilyas, gue, dan dr.Winulang, di atas Fery


Dari DPRD lanjut ke kantor pajak, karena beberapa dari kita belum punya NPWP. Dari kantor pajak baru deh ke Kantor BPJS kesehatan. Ke sananya kita naik fery buat nyebrang teluk Ambon (motong jalan, seperti waktu pertama kali datang). Setelah selesai dan semua dapat kartu BPJS, kita lanjut ke ACC (again). Sebagian besar dari kita udah pada lapar, jadinya makan di Solaria deh. Ada dua kejadian unik waktu makan di Solaria:
1. Gue mesen I Fu Mie Sea Food, gue pikir Solaria dimana-mana sama lah yaa. Eeh pas I Fu Mie-nya datang ternyata I Fu Mie-nya porsi Ambon, buaaanyaaaak banget, seriusan, sayang gak sempet gue foto. Akhirnya gue hanya bisa ngabisin setengahnya.

2. Indri dan Dena ceritanya lagi batuk pilek, trus dengan ngasalnya mereka bikin ramuan jeruk nipis+kecap dari jeruk nipis hiasan minuman lemonade, dan karena kurang, mereka pada minta jeruk nipis lagi sama mbaknya. Amfuuun dah.


Ulah ngasal plus oportunis

Abis makan di Solaria, lanjut ke hypermart lagi buat belanja logistik yang masih kurang.

Dari ACC kita di-drop sm Faisal di mall lainnya yang bernama MCM.

Dalam perjalanan pulang ada insiden yang cukup menegangkan nih brur,,,jadi angkot charteran kita keserempet angkot lain sampe kaca spionnya bengkok. Udah deh tuh, dua supir orang Ambon saling beradu mulut, untungnya gak berujung pada adu jotos. Kita yang ada di dlm angkot langsung terdiam dalam waktu lama sampai masalahnya selesai. Alhamdulillah semua selamat sampe ke Bapelkes.

Sampe di Bapelkes langsung mandi, telpon istri, dan tiduuur, ngantuk banget cuy...

###

Jum'at, 9 Mei 2014

Hari ke-5 di kota Ambon, gue udah mulai terbiasa sama kota ini. Setelah sarapan dengan nasi uduk urap cakalang (tetep loh cakalang every day, hehe), tim dokter PTT Maluku langsung menuju lapangan Merdeka, buat ikut Glade Resik Acara Perayaan Hari Malaria Sedunia yang akan dihadiri bu Menkes.

Sampe di lapangan merdeka, kita nyempetin ke Gong Perdamaian Dunia/World Peace Gong, untuk foto-foto, setelah sebelumnya bayar 5.000 sebelum masuk area gong.




Gong Perdamaian Dunia. Gongnya bagus sih, tapi gue bingung gimana cara gong ini membawa perdamaian dunia??

Abis foto-foto kita disuru ikut latihan defile untuk acara hari senin nanti. Walaupun sebenarnya itu bukan tanggung jawab kita, karena yang harusnya ikut defile itu adalah perwakilin IDI, sementara mereka gak ada,,errrr, semuanya karena miskom, ya begitulah.

View di lapangan merdeka lumayan cantik. Tapi panasnya itu lho,,,ga nahan bo',,ckckck. Apalagi kita pada dijemur.







Beberapa view di lapangan Merdeka

Selesai gladi resik miskom, kita langsung ke Kantor DinKes Provinsi ketemu bu Els. Disana kita ngumpulin berkas ke bu Els, ngobrol-ngobrol, dan makan siang.

Dari dinkesprov, kita wisata kuliner ke pisang ijo pemuda, setelah sebelumnya mampir di patung Christina Martha Tiahahu buat foto-foto.


Patung Pahlawan Christina Martha Tiahahu (Tampak Belakang)

Di pisang ijo pemuda gue mesen es pisang ijo campur kacang merah. Dan Indri kembali menunjukkan keberingasan (opo coba), selain mesen pisang ijo pemuda, doi juga mesen baso abang-abang pinggir jalan 2 porsi!!! Gue bingung makhlus jenis apa sih ini...wkwkwkwk (sorry ndri).




Pisang Ijo Pemuda

Udah nyemil pisang ijo, udah deh balik ke Bapelkes, istirahat, sholat, mandi, dan ketiduran sampe jam 6.

Malamnya kita makan malam dengan menu: Nasi, Mie, kacang panjang, acar, daaaaaan Cakalang (meen, lagii).

Abis makan lanjut ngobrol-ngobrol sampe larut malam...dan tidur deh.

Rencana besok insya Allah:
- Ke pantai Natsepa

Btw, gue masih bingung ini PTT apa liburan yaa, haha. Kalo kata shella, PTT = Paket Tamasya Terpadu, hahaha. Kegabutan udh mulai terlihat nih, harusnya udah mulai kerja di kabupaten tapi kita masih di tahan di ibukota provinsi karena nunggu bu Menkes. Tapi yaudahlah jalanin sajaa..yang penting tetap digaji hehe.

Byee..

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar