Senin, 28 Juli 2008

Dua Cedera Hari Ini…


***
Pernah dengan pepatah: Sekali mendayung, dua tiga pulau terlewati.
Hari ini aku mengalaminya, namun dengan sedikit modifikasi: Sekali main basket, dua cedera yang didapat.

Hahaha…

Sudah sekitar dua tahun, aku tak pernah lagi bermain basket. Terakhir yah pas SMA, itupun juga jarang. Aktif-aktifnya ku bermain basket itu pas kelas 2 dan 3 SMP, waktu itu aku tergabung dalam tim basket Komperdah, yang lapangannya berada sekitar 100 meter di belakang SLTPN 1 Kendari, sekolahku.

Sore ini, aku seakan kembali ke masa itu, masa berseragam putih biru, dimana semua lelaki harus menerima auratnya terlihat (Lutut). Yah, memang aneh, mengapa celana anak SMP tidak dibuat panjang saja?

Yaudahlah ya, terserah deh masalah celana anak SMP itu. Toh aku tak bisa berbuat apa-apa untuk merubahnya. So, di doain aja, semoga suatu saat aurat cowok-cowok anak SMP bisa tertutup. Amiin.

Kembali ke sore ini, Aku, Gugun, dan Faiz (Teman sekosanku) berencana untuk jogging di Monas. Maka berangkatlah kami menuju simbol kota Jakarta itu. Pada awal memasuki area monas, kami langsung berlari-lari kecil dan sprint. Aku juga tak lupa mengambil gambar monumen rancangan presiden pertama RI itu. Saat tiba di dekat lapangan basket, timbul niat di hati kami untuk bermain, yaah, cuma sekedar bermain, lempar-lemparan ke ring. Namun kemudian ada beberapa orang yang mengajak kami tanding, tanpa pikir panjang kamipun meladeninya. Pertandingan awalnya berlangsung empat lawan empat, karena tidak ada orang lagi. Mendekati akhir, ada tambahan orang, sehingga pertandingan pun menjadi lima lawan lima.

Ngomong-ngomong masalah cedera yang kualami, yang pertama kudapat saat mencoba menghalau bola, ternyata tanganku salah posisi, sehingga jari telunjuk kiriku cedera. Ia menjadi oedem, nyeri, dan tidak bisa dibengkokan secara penuh.
Cedera kedua kudapat saat mencoba memblok gerakan pemain lawan, saat itu ia mencoba melempar bola ke belakang, dan bola itu tepat mendarat di pelipis kiriku, sudah sangat dekat dengan mata. Kacamataku sampai terlepas dan jatuh, untungnya gak pecah. Kalo pecah, waduh, gak akan dua kali aku dibelikan lensa fotogray.

Setelah bertanding basket amatir, kami tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambil foto, baik foto yang artistik maupun yang aneh-aneh. Maklumlah, aku bersama dua makhluk aneh. Hehehe (Becanda bro…). Sungguh indah pemandangan senja di Monumen Nasional ini.



Then…back to our base…”Salemba Bluntas”

Wah…ternyata mengetik dengan satu jari yang oedem gak enak juga yah. Hmm…aku dapat pelajaran hari ini: Sedikit saja nikmat Allah yang dicabut dari diri kita, kita sudah merasa tidak nyaman, lantas apakah kita telah bersyukur dengan semua nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita selama ini?

Hari ini, satu jari tanganku menjadi tak sempurna. Yah, mungkin selama ini aku kurang mensyukuri nikmat Allah yang ada padaku. Dua tangan, dua kaki, kepala, dan badan, dan semua yang kita miliki, baik yang bagian dari tubuh kita maupun bukan. Berapa kalikah kita mengucap syukur pada-Nya setiap hari? Padahal sepanjang hari, nikmat-Nya selalu menemani kita, mulai dari kita membuka mata, dan menghirup udara di pagi hari, sampai kita kembali ke peraduan dan memejamkan mata. Bahkan ketika kita sedang tertidur pulas, nikmat-Nya selalu menemani kita. Allah begitu sayang pada kita.

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS.Ar-Rahman:13)

“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS.Huud:9)

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Se- sungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS.Ibrahim:7)

Jakarta, 25 Juli 2008
Pukul 23.07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar