Kamis, 31 Juli 2008

Angka-Angka Ajaib

***
Berikut ini 2 fakta dalam perhitungan matematika yang saya dapatkan dari pengalaman sehari-hari:

1.Angka Cantik Hasil Hitungan
-----------------------------
Ambil Kalkulator anda (hitung manual juga boleh, kalau sanggup) dan hitunglah:
12345679 x 9
Maka akan menghasilkan
111111111

Dari angka dasar 111111111, coba beberapa hitungan berikut:

111111111 / 2 = 55555555.5
111111111 / 3 = 37037037
222222222 / 3 = 74074074
222222222 / 5 = 44444444.4
222222222 / 11 = 20202020.181818181818181818181818…
333333333 /5 = 66666666.6
333333333 / 11 = 30303030.272727272727272727272727…
444444444 / 3 = 148148148
444444444 / 5 = 88888888.8
444444444 / 8 = 55555555.5
444444444 / 11 = 40404040.363636363636363636363636…
555555555 / 6 = 92592592.5
555555555 / 11 = 50505050.454545454545454545454545..
666666666 / 11 = 60606060.54545454545454545454545…
777777777 / 11 = 70707070.636363636363636363636364…
888888888 / 3 = 296296296
888888888 / 9 = 98765432
888888888 / 11 = 80808080.727272727272727272727272…
999999999 / 11 = 90909090.818181818181818181818181…

2.Dua Angka yang hasil penjumlahan dan perkaliannya sama
--------------------------------------------------------

Yah,,, dua angka itu adalah 11 dan 1,1
11+1,1 = 12,1
11 x 1,1 = 12,1

Buktikan sendiri… =)

Hmm…yeah…Mathematics is really fun!

Hitungan Ajaib, Tapi Nyata

***
Hal Ini saya dapatkan ketika mengikuti matrikulasi matematika pada saat baru masuk sebagai mahasiswa PPKB di UI. Saat itu kami diputarkan sebuah film tentang matematika dalam bahasa Perancis. Ada dua kasus yang saya ingat:

1.Hitungan Deret Tak Hingga
----------------------------------

Percayakah anda kalau
1+10+100+1000+10000+100000+… = -1/9 ???
Wah bagaimana mungkin, 1+10 aja udah 11, kok bisa jadi minus??? hmm…kita buktikan:

Misalkan, 1+10+100+1000+… = x
Maka,

          1
        10
      100
    1000
  10000
          …
______+
..111111

x=…111111

Sekarang, kita kalikan x dengan 9:
9x = …99999

Kemudian kita jumlahkan 9x dengan 1
9x+1 = ...99999 + 1
9x+1 = …00000
9x+1 = 0
9x=-1
x=-1/9

Jadi, 1+10+100+1.000+10.000+…=-1/9

Hal ini bisa juga dibuktikan dengan rumus jumlah deret tak hingga, yang telah kita pelajari di SMA:

S~= a/(1-r)

Dimana:
S~= Jumlah deret tak hingga
a = suku pertama dari deret
r = rasio deret

Pada kasus diatas, a=1 dan r=10, sehingga
S~=a/(1-r)
S~=1/(1-10)
S~=-1/9

Wah, boleh percaya atau tidak, tapi inilah kenyataannya. Saya sendiri juga masih rada-rada bingung dan sedikit ragu dengan hitungan di atas. Soalnya filmnya bahasa Perancis dan saya sama sekali tak paham bahasa perancis, jadi saya cuma memperhatikan cara menghitungnya dan mengulanginya disini. Selain itu, studi mayor saya bukan matematika, jadi harap maklum kalau ada kesalahan atau kejanggalan. Ini cuma sekedar berbagi pengalaman. Pembuktian yang sesungguhnya saya serahkan pada ahlinya. =)

2. Hubungan Umum pada Bangun Ruang
-----------------------------------------

Untuk semua bangun ruang, berlaku:

Jumlah titik sudut + Jumlah sisi – Jumlah Rusuk = 2

Kita buktikan:
Misalkan

jumlah titik sudut = a
jumlah sisi = b
jumlah rusuk = c

a. Kubus, Persegi Panjang, dan Prisma Tegak segiempat
a=8
b=6
c=12
Maka a+b-c = 8+6-12 = 2

b. Limas Segi Empat
a=5
b=5
c=8
Maka a+b-c=5+5-8 = 2

c.Limas Segitiga
a=4
b=4
c=6
Maka a+b-c=4+4-6 = 2

d.Prisma Tegak segitiga
a=6
b=5
c=9
Maka a+b-c=6+5-9 = 2

Anda juga bisa membuktikannya dengan membuat kombinasi bangun ruang, misalnya kubus+limas segiempat ataupun berbagai jenis bangun ruang lain. Sedangkan untuk bangun ruang seperti kerucut, tabung, dan bola, saya belum dapat membuktikannya atau lebih tepatnya sudah lupa (sebenarnya telah dijelaskan di film itu).

Ada yang bisa???

Senin, 28 Juli 2008

Dua Cedera Hari Ini…


***
Pernah dengan pepatah: Sekali mendayung, dua tiga pulau terlewati.
Hari ini aku mengalaminya, namun dengan sedikit modifikasi: Sekali main basket, dua cedera yang didapat.

Hahaha…

Sudah sekitar dua tahun, aku tak pernah lagi bermain basket. Terakhir yah pas SMA, itupun juga jarang. Aktif-aktifnya ku bermain basket itu pas kelas 2 dan 3 SMP, waktu itu aku tergabung dalam tim basket Komperdah, yang lapangannya berada sekitar 100 meter di belakang SLTPN 1 Kendari, sekolahku.

Sore ini, aku seakan kembali ke masa itu, masa berseragam putih biru, dimana semua lelaki harus menerima auratnya terlihat (Lutut). Yah, memang aneh, mengapa celana anak SMP tidak dibuat panjang saja?

Yaudahlah ya, terserah deh masalah celana anak SMP itu. Toh aku tak bisa berbuat apa-apa untuk merubahnya. So, di doain aja, semoga suatu saat aurat cowok-cowok anak SMP bisa tertutup. Amiin.

Kembali ke sore ini, Aku, Gugun, dan Faiz (Teman sekosanku) berencana untuk jogging di Monas. Maka berangkatlah kami menuju simbol kota Jakarta itu. Pada awal memasuki area monas, kami langsung berlari-lari kecil dan sprint. Aku juga tak lupa mengambil gambar monumen rancangan presiden pertama RI itu. Saat tiba di dekat lapangan basket, timbul niat di hati kami untuk bermain, yaah, cuma sekedar bermain, lempar-lemparan ke ring. Namun kemudian ada beberapa orang yang mengajak kami tanding, tanpa pikir panjang kamipun meladeninya. Pertandingan awalnya berlangsung empat lawan empat, karena tidak ada orang lagi. Mendekati akhir, ada tambahan orang, sehingga pertandingan pun menjadi lima lawan lima.

Ngomong-ngomong masalah cedera yang kualami, yang pertama kudapat saat mencoba menghalau bola, ternyata tanganku salah posisi, sehingga jari telunjuk kiriku cedera. Ia menjadi oedem, nyeri, dan tidak bisa dibengkokan secara penuh.
Cedera kedua kudapat saat mencoba memblok gerakan pemain lawan, saat itu ia mencoba melempar bola ke belakang, dan bola itu tepat mendarat di pelipis kiriku, sudah sangat dekat dengan mata. Kacamataku sampai terlepas dan jatuh, untungnya gak pecah. Kalo pecah, waduh, gak akan dua kali aku dibelikan lensa fotogray.

Setelah bertanding basket amatir, kami tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambil foto, baik foto yang artistik maupun yang aneh-aneh. Maklumlah, aku bersama dua makhluk aneh. Hehehe (Becanda bro…). Sungguh indah pemandangan senja di Monumen Nasional ini.



Then…back to our base…”Salemba Bluntas”

Wah…ternyata mengetik dengan satu jari yang oedem gak enak juga yah. Hmm…aku dapat pelajaran hari ini: Sedikit saja nikmat Allah yang dicabut dari diri kita, kita sudah merasa tidak nyaman, lantas apakah kita telah bersyukur dengan semua nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita selama ini?

Hari ini, satu jari tanganku menjadi tak sempurna. Yah, mungkin selama ini aku kurang mensyukuri nikmat Allah yang ada padaku. Dua tangan, dua kaki, kepala, dan badan, dan semua yang kita miliki, baik yang bagian dari tubuh kita maupun bukan. Berapa kalikah kita mengucap syukur pada-Nya setiap hari? Padahal sepanjang hari, nikmat-Nya selalu menemani kita, mulai dari kita membuka mata, dan menghirup udara di pagi hari, sampai kita kembali ke peraduan dan memejamkan mata. Bahkan ketika kita sedang tertidur pulas, nikmat-Nya selalu menemani kita. Allah begitu sayang pada kita.

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS.Ar-Rahman:13)

“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS.Huud:9)

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Se- sungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS.Ibrahim:7)

Jakarta, 25 Juli 2008
Pukul 23.07

Ya Allah, Aku Jatuh Cinta!


Data Teknis Buku
Judul : Ya Allah, Aku Jatuh Cinta! Mengelola Cinta Tanpa Harus
Terkena Dosa
Penulis : Burhan Sodiq (http://blog.burhanshadiq.com)
Penerbit : Samudera
Tebal : 178 Halaman + Cover
Dimensi : (18,1 x 12,3 x 0,9) cm

Apakah anda sedang jatuh cinta?
Saya tahu jawabannya dari senyuman yang terlihat di wajah anda saat membaca judul buku ini. Saya yakin anda akan semakin tersenyum bila berani membeli dan membaca buku ini. Lebih ‘kerasa’ lagi kalau anda membacanya sendiri dan mencoba mencocokkan dengan apa yang anda alami saat ini.
(Dikutip dari back cover buku ini)

Hmm…ketika pertama melihat buku ini, saya langsung tertarik dan membaca back cover-nya. Ternyata tebakan penulisnya benar, karena saya langsung tersenyum.

Apakah jatuh cinta dilarang?
Tentu tidak, jatuh cinta adalah fitrah manusia. Namun yang menjadi persoalannya adalah bagaimana mengelola dan menyalurkan cinta itu agar tidak terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan kepada Allah.

Islam adalah agama yang mulia, yang telah mengatur bagaimana seharusnya seorang muslim/muslimah (terutama para pemuda) menyalurkan cintanya. Namun terkadang, masalah cinta ini begitu kompleks dan sulit diatasi. Tentu saja, karena masalah cinta merupakan masalah multifaktorial, yang melibatkan sisi psikologis maupun sisi fisiologis manusia.

Buku ini memaparkan beberapa teori dan hasil penelitian psikologi maupun medis tentang masalah cinta. Salah satu teori yang menarik adalah Triangular Theory Of Love atau segitiga cinta, yang dikemukakan oleh Sternberg (1988). Teori ini menghasilkan delapan kombinasi jenis cinta.

Dari segi medis, dipaparkan tentang penelitian yang dilakukan oleh peneliti Universitas London, yang mengungkap tentang keterlibatan hypotalamus dalam masalah cinta. Penelitian lain juga menjelaskan bahwa pada saat jatuh cinta, seseorang mengalami perubahan hormon. Pria yang sedang jatuh cinta mengalami penurunan hormon testosteron, sedangkan wanita mengalami peningkatan hormon testosteron. Teori ini mungkin bisa menjawab statement yang menyatakan kalau pria yang sedang jatuh cinta cenderung menjadi feminim, dan wanita yang sedang jatuh cinta cenderung menjadi maskulin. Selain itu, disebutkan juga dalam buku ini hormon-hormon yang aktif bekerja pada saat seseorang sedang jatuh cinta. Hormon yang paling utama adalah Feniletilamin, disusul feromon, oksitosin, vasopresin, dopamin, dan norepinefrin.

Yang paling penting dari buku ini adalah pembahasan tentang cinta dan manajemennya dalam pandangan islam. Tentunya disertai nash-nash dari Al-Qur’an dan As-sunnah. Juga terdapat pendapat-pendapat dari ulama, misalnya Ibnul Qoyyim Al-Jauziah, yang dalam masalah cinta terkenal dengan kitabnya Ar-Raudhatul Muhibbin . Kitab tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa indonesia, yang berjudul Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, terbitan Darul Falah.

Dalam buku ini juga dipaparkan beberap kisah cinta para Salafussaleh. Yah, generasi terbaik islam ini ternyata pernah juga jatuh cinta. Namun, pastinya mereka dapat mengatur cinta itu sesuai dengan koridor syari’at, dan kepada merekalah seharusnya kita belajar.

Ada satu kisah yang sungguh menarik:
Siti Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah, pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib: “Wahai Ali, sesungguhnya sebelum menikah, ada laki-laki di kota Mekkah ini yang sangat aku kagumi.” Lalu Ali berkata: “Jadi engkau menyesal menikah denganku?” “Tentu tidak, karena laki-laki itu adalah kamu…”

Waw…romantis bukan? Namun riwayat dan sanad dari kisah ini tidak disebutkan. Jadi kalau ada yang tahu, tolong beritahu saya.OK

Hal lain yang menarik dari buku ini adalah ciri-ciri orang jatuh cinta, dan yang cukup ‘serem’ adalah tips jitu bila cinta (Lamaran) anda ditolak.

Buku ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan sangat mudah dipahami. Jadi tak perlu khawatir. Namun, salah satu kekurangan buku ini adalah tidak disebutkannya riwayat dan sanad beberapa kisah, sehingga mengurangi nilai keilmiahannya. Namun saya yakin kisah-kisah tersebut berasal dari riwayat yang tsiqoh, mengingat penulis yang merujuk pada kitab ulama yang insya Allah terpercaya dan terjaga ilmunya, seperti Ibnul Qoyyim Al-Jauziah.

Pokoknya, buku ini sangat cocok dibaca oleh remaja yang ingin belajar mengelola cintanya agar tidak terjerumus pada dosa.

Tertarik dan Ingin tahu lebih banyak?
Segera beli buku ini di toko-toko buku terdekat. Insya Allah bermanfaat.
Bagi yang berada di wilayah FKG UI, pinjam punya saya juga boleh. Tapi saya sarankan untuk membelinya, karena suatu saat pasti anda ingin membacanya lagi. Terutama jika hati anda sedang bergejolak karena cinta. Tentu saja, karena masalah cinta akan selalu hadir dalam kehidupan kita, kapanpun, dimanapun.

Mutiara Ayat dan Hadits:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS.Ali Imran:14)

“Ada tiga hal, jika seseorang berada di dalamnya, niscaya ia akan merasakan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya; tidaklah ia mencintai kecuali karena Allah; dan ia takut kembali kepada kekufuran, setelah Allah menyelamatkan ia daripadanya, sebagaimana ia takut dilemparkan ke api neraka.” (HR.Bukhari dan Muslim)

“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.Ali Imran:31)

“Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Ku naungi mereka, dimana tidak ada naungan yang lain selain naungan-Ku.”(HR.Muslim)

Wallahu A’lam Bishawab

Jakarta, 23 Juli 2008
Pukul 00.09

Selasa, 22 Juli 2008

Welcome Back to Jakarta (17 Juli 2008)

***
Kamis, 17 Juli 2008…

Kami kembali Jakarta, kloter kepulanganku sama seperti pada waktu berangkat, pesawatnya juga sama, Lion Air, Boeing 737-900ER. Huuh…Sedih juga meninggalkan sejuta kenangan yang telah terukir di Kersos ini. Yang jelas, aku sangat puas telah mengikuti kegiatan yang luar biasa ini, banyak pengalaman yang kudapat, baik pengalaman melakukan tindakan dental, pengalaman konyol dan mengerikan, dan pastinya pengalaman cinta =)
Kami berangkat dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pukul 09.30 WITA dan tiba di Jakarta sekita pukul 12.00 WIB.

Kini ku telah kembali ke kehidupan normal-ku, di kamar kos, bersama anggota The Bloentas Community (TBC) lainnya, dan di kampus tentunya. Tugas-tugas berikutnya telah menanti: JISFO, PSAU, MABIMWA, dan IRAMA BPI. Semangat ya akhi…

Apakah semua akan terkubur begitu saja?
Atau ini awal dari segalanya…???
Sekali lagi, waktu kan menjawab…

See You Next Time Kal-Sel…

Ruang BEM FKG UI, Jakarta
22 Juli 2008
Pukul 17.31

Kersos Hari Kelima(16 Juli 2008):Banjarmasin I’m in Love

***
Lagi-lagi nulisnya telat, gara-gara acara penutupan yang lama banget. Wah, bentar lagi balik ke Jakarta nih, apa saja yang terjadi hari ini? Begini ceritanya:
Aku terbangun jam setengah 4 subuh, kulihat Save masih tergeletak di pulau kapuknya, dan si Addys telah datang. Yup, dia dan rombongan Tanah Bumbu baru tiba di asrama pada pukul 02.00 dini hari. Waw!!! Kami pun siap-siap untuk menuju Pasar Terapung. THIS IS CITY TOUR PART 2.

Kami berangkat dari asrama jam 4 lewat, dan tiba di dermaga sekitar jam 5. Dermaga itu terletak di depan Gubernuran. Sebelum naik perahu, kami terlebih dahulu shalat subuh di mushalla gubernuran. Aku menjadi imam.
Dalam perjalanan menuju dermaga tadi, aku mengalami kejadian yang agak konyol lagi. Ini gara-gara kecerebohan Puspa. Dia duduk di sampingku, saat itu dia mengeluh kedinginan, karena terlalu banyak angin yang masuk. Aku pun berdiri dan mencoba menutup jendela untuk mengurangi angin. Pada saat aku duduk kembali di kursiku…

Crooot…

Aku merasa celana dan sebagian besar Gluteus Maximus-ku basah. Yaaah…si Puspa tidak sengaja meletakkan aqua gelas di kursiku. Aaargh…pengen marah tapi gak tega melihat wajah puspa yang kocak (Puspa kan Muka Kocak/Mukoc ke-4, hehehe). Yaudahlah ya, dimaapin, walaupun aku harus berdiri untuk mengeringkan celanaku selama beberapa saat.

Setelah shalat subuh, kamipun langsung menuju dermaga dan naik perahu untuk menuju ke pasar terapung. Katanya sih jarak yang ditempuh sekitar 15 km, dalam waktu kurang lebih 45 menit.

Pemandangan di sepanjang perjalanan menuju pasar terapung sungguh unik, ada SPBU Pertamina terapung, rambu-rambu sungai (kayak di jalan raya), ada juga pemandangan semi vulgar (orang yang mandi di sungai), dan masih banyak lagi. Oh iya, kapal yang aku tumpangi mempunyai nama yang unik, “KM.Bunga Desa”

















Pasar terapung…
Dan akhirnya kita sampai juga di pasar terapung, disini beberapa orang dari rombongan kami berbelanja dan juga ada yang sarapan. Aku pun turut mencoba kue-kue yang dijual. Satu hal yang pastinya dilakukan oleh semua orang…













NARSIS TIME…
Segala macam ekspresi dikeluarkan. Kebanyakan dari kami, naik dan berkumpul di atap perahu dan berfoto di situ. Ada juga yang saling memotret dari perahu yang berbeda, dan yang paling menarik, ada beberapa orang yang membentangkan spanduk kersos di atap perahu, sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Genderang UI, entah maksudnya apa. Orang-orang yang terlibat dalam kejadian unik itu adalah Didit, Rahmat, Akrom, Risco, Kadut, Made, dan Bang Herry.
Sepanjang perjalanan hingga sampai ke pasar terapung, aku juga banyak memotret dan merekam beberapa kejadian







Setelah beberapa menit di pasar terapung, kami bergerak ke salah satu rumah makan soto Banjar yang juga berada di tepi sungai, nama rumah makannya: Depot Soto Bang Amat. Disitu kami menikmati soto banjar yang sangat lezat…Hmm, maknyus deh.









Udah kenyang, lanjuut…
Kami pun kembali ke darat, alias dermaga depan gubernuran. Perjalanan dilanjutkan ke Cendrawasih, sebuah toko yang menjual makanan-makanan dan souvenir khas kalimantan. Di situ semua orang, termasuk aku memborong makanan khas Kalimantan untuk oleh-oleh. Semua orang yang berbelanja di situ mendapatkan sebuah tas anyaman daun yang mirip sekali dengan tas untuk membungkus ayam hidup. Hehehe,,,lucu sekali, tapi baguslah, tas itu kan ramah lingkungan, dibanding plastik. Yeah, Save Our Earth, bro…

Dari Cendrawasih, kami bergerak menuju Martapura, yang merupakan pusat penjualan berlian, batu-batu cantik, dan juga souvenir-souvenir khas Kalimantan. Sebelum berbelanja disitu, aku dan beberapa orang teman cowok, termasuk Bang Herry, shalat dulu di mesjid Al-Karomah yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari pasar Martapura. Mesjid ini sungguh megah dan indah. Aku tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikannya.







Di pasar martapura, aku membeli pesanan ayahku, yakni batu akik, peros dan blue safir. Ketiga jenis batu itu sungguh cantik. Tapi aku paling tertarik pada blue safir.

BLUE SAPPHIRE


Aku juga membeli gantungan kunci yang berbentuk pulau Kalimantan dan terbuat dari batu gunung, untuk teman-teman sekosan-ku.

Setelah puas berbelanja di Martapura, kami pun kembali ke asrama BAPELKES, kemudian makan siang KFC. Dan aku tertidur…

Malamnya…
Diadakan acara penutupan Kersos di Aula BAPELKES. Pada awalnya acara ini begitu formal dan tenang, namun ketika masuk ke acara hiburan, suasana pun berubah menjadi Full Music. Astaghfirullah…sedih sekali aku melihatnya, terlebih ketika banyak cewek-cewek yang berjoget di depan, tanpa ada rasa malu, dan lebih parahnya lagi, disana ada orang yang kucintai.







Padahal Rasulullah bersabda:

“Sifat malu tidaklah mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan” (Muttafaqun ‘alaihi)

Dan juga

“…Malu itu sebagian dari iman.” (HR.Bukhari)

Naudzubillahi mindzalik… Semoga Allah memberi mereka hidayah.
Acara ini pun berakhir sekitar pukul 00.00, dan ditutup dengan doa, yang dipimpin oleh aku sendiri, menggantikan Bayu yang sedang sakit. Alhamdulillah.
Setelah briefing untuk kepulangan besok, aku pun kembali ke kamar. Perasaanku makin tak karuan, ingin ku teriak: Banjarmasin, I’m in Love, tapi siapa yang peduli dengan perasaanku ini…Ah entahlah, waktu kan menjawab semuanya.
Sebelum tidur, aku menulis sebuah puisi:

Kerikil Intan

Di depanku ada cahaya
Redup, redam, benderang
Pancaran intan Borneo
Menikam langsung tanpa ampun
Menyerpih, tertancap dalam

Inginku sempurnakan cahaya itu dengan kesempurnaan-Mu
Tapi begitu penuh misteri
Inginku mengungkap dan mendekap
Namun tersekap silap kalap
Ah, aku tak tahu lagi apa ini
Lagi dan lagi, kerikil ini menghambur di jalanku

Ya Allah,
Bantu aku bersihkannya
Bantu aku mencari serpihan terbaikku
Tuk kupadu dengan belahan jiwa
Rajut sulaman indah
Permadani menuju surgamu

Bertepiankah rasa ini?
Dimana batas mengelak telak
Merasuk hangat gulana malam
Mencari arti akan rasa
Tentang serpihan kerikil intan
Tentang cahaya yang direfleksi
Tentang bayangan yang menunggu fokus
Tentang keindahan di depanku

Semua bertanya dan aku diam
Akan derita rasa berkecamuk
Terngiang indah rupa
Terbisik lembut suara
Yang ingin kuhijab dan kubungkam
Dengan cinta yag sesungguhnya
Dari yang Maha Sempurna

Begitu adilkah semua terjadi?
Sedikit buta, tuli, dan lumpuh
Tapi terbaik…
Dan hanya bijak yang menanti sajak
Semoga bukan sekedar ingin
Tapi suci berujung ceria

BAPELKES, Banjarbaru, Kal-Sel
17 Juli 2008
Pukul 00.43

Kersos Hari Keempat(15 Juli 2008):Bye-Bye Tanah Laut

***
Hari terakhir di Tanah Laut. Hanya ada satu kegiatan, yakni pengobatan gigi. Pada awal acara pangobatan, aku akhirnya menjadi operator Bedah Mulut dibawah pengawasan drg.Rahmi (Residen Bedah Mulut). Aku melakukan anestesi infiltrasi untuk gigi 5.1 dan 6.1 yang persistensi, sekaligus mengekstraksi(mencabut)nya. Hmm…akhirnya. Setelah itu aku keliling-keliling jadi asistensi, tensi, dan juga screening. Senang sekali akhirnya bisa melakukan sebuah tindakan medis dental, ini merupakan ekstrasksi ke-duaku, setelah sebelumnya aku melakukan ekstraksi pada saat baksos insidental BPI, walaupun sebenarnya aku belum belajar bedah mulut. Yaah…di kersos inilah kita belajar.





Aku juga merasa sangat beruntung bisa melihat secara langsung kasus-kasus dental yang selama ini hanya kulihat di buku.



Sekitar jam setengah 2, diadakan acara penutupan di SDN 2 Bajuin, kemudian dilanjutkan dengan foto-foto bersama. Jam setengah empat, kami pun meninggalkan desa Bajuin, dan kembali ke asrama BAPELKES Banjarbaru. Bye-bye Tanah Laut! Thanks udah memberi banyak sekali pengalaman menarik. Kami tiba di BAPELKES pada jam 6 sore.







Kami adalah rombongan pertama yang datang, sehingga asrama terlihat begitu sepi, begitu juga kamarku, hanya aku sendiri, save di Tapin, sementara Addys di Tanah Bumbu.

Setelah makan malam, aku ke Hero bersama Arie dan Ika. Aku membeli tortilla chips, permen karet ber-xylitol, dan dua botol Nu Green Tea. Ika membeli Chiken Strips di CFC, sedangkan Arie, aku tak tahu apa isi kantong belanjaannya, yang kulihat dia meminum Nu Green Tea. Malam ini aku baru tahu kalau dia suka sekali pada Nu Green Tea. Hmm…dan sekali lagi dia berbuat zalim. Dia mengambil satu botol Nu Green Tea-ku. Hahaha, dan sekali lagi yang waras mengalah

Beberapa saat setelah kembali dari Hero, rombongan Tapin dan Hulu Sungai Utara pun datang. Aku sempat berbagi cerita dan bertukar pengalaman dari mereka. Hanya ada satu cerita yang paling sering ditanyakan padaku, yakni tentang kecelakaan tanggal 14 kemarin.

Oke deh, harus tidur cepat nih. Soalnya besok subuh jam 4 mo jalan-jalan ke pasar terapung, salah satu ciri khas kota Banjarmasin. Pasti seru…

BAPELKES, Banjarbaru, 15 Juli 2008
Pukul 22.44

Minggu, 20 Juli 2008

Kersos Hari Ketiga(14 Juli 2008):Bad Day for Tanah Laut

***
Untuk hari, aku nulisnya agak telat, udah lewat jam 12, atau udah masuk tanggal 15 Juli 2008. Tapi gapapalah ya, soalnya hari ini lebih mengesankan dibanding hari-hari sebelumnya.

Awal pagi…
Aku terbangun sekitar pukul 04.30 dan langsung melihat ke ponselku. Ada satu pesan dari nomor yang tidak aku kenal, aku pun membacanya.

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un

Sebuah berita duka, kawanku Jerry di Kendari telah berpulang ke Rahmatullah tadi malam. Dia adalah teman yang aku kenal di FKO (Forum Komunikasi OSIS), aku tak pernah satu sekolah dengannya. Aku memang tak begitu akrab dengannya, tapi aku tahu pasti dia adalah orang yang sangat humoris dan baik hati. Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosanya dan menerima semua amal-amalnya.

Setelah shalat subuh berjama’ah, aku mandi di kamar mandi SDN 2 Bajuin yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah singgahku. Keadaan di luar masih gelap dan sangat dingin, hujan baru saja berhenti.

Sarapan pagi ini sungguh lezat, nasi kuning+telur itik khas Kalimantan Selatan.Setelah sarapan, aku langsung beranjak ke SDN 2 Bajuin untuk mempersiapkan penyuluhan gigi dan mulut. Hmm…ternyata tim penyuluhan yang lain belum ada yang datang, mereka adalah: Arie, Stella, dan Cherry. Mereka baru datang sekitar pukul 07.30. Persiapan pun dimulai dan pada pukul 09.00 tepat, acara penyuluhan di mulai.





Aku dan Arie bertugas di meja registrasi, sementara Stella dan Cherry bertugas sebagai penyuluh. Cukup menarik berada di meja registrasi untuk mengatur ibu-ibu dan bapak-bapak yang akan masuk untuk mengikuti penyuluhan, sekaligus untuk membagi-bagikan bingkisan kepada mereka setelah penyuluhan. Banyak sekali orang yang tidak bisa berbahasa Indonesia (hanya berbahasa daerah), sehingga cukup membuat kami berdua bingung. Selama bertugas di meja registrasi, kami melepas kepenatan dengan ngobrol. Dari beberapa hari aku mengenal Arie, aku menyadari bahwa dia mempunyai pribadi yang unik, atau mungkin mendekati aneh, hehehe, sorry rie =).



Pada saat penyuluhan berlangsung, sempat ada miskomunikasi antara kami (Tim Penyluhan) dengan salah satu aparat dari Dinkes Banjarmasin. Hal itu membuat kami bersitegang, dan aku hampir naik pitam. Untungnya hal itu bisa diatasi segera.
Pukul 11.00 penyuluhan selesai. Kamu pun membereskan kembali ruangan dan peralatan yang telah digunakan. Setelah itu, kami langsung bergerak ke acara pengobatan gigi yang telah dimulai sejak tadi, tentunya sebagai tenaga bantuan.

Pengobatan gigi…
Aku telah memakai jas lab putih ku, sambil tetap membawa tas eiger kecil yang berisi segala macam perkakas yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan. Begitu pula dengan Cherry dan Stella, mereka telah siap bertugas dengan jas lab putih. Lain halnya dengan Arie, dia telah mengenakan Snelli putih, yah, dia kan sudah co ass / mahasiswa jenjang klinik.





Satu hal yang bisa kusimpulkan dari kegiatan pengobatan gigi ini, dan mungkin berlaku juga untuk kegiatan-kegiatan baksos lainnya: Bekerjalah dengan inisiatif. Yah, ketika aku memasuki ruang pengobatan, tak ada yang mengurusi alat dan bahan, sehingga aku berinisiatif jadi PJ alat dan bahan. Dan banyak hal-hal lain yang menuntut inisiatif. Bosan jadi PJ alat, aku kadang-kadang menjadi asisten operator, dan juga screener. Yang jelas aku belum dapat kesempatan jadi operator dan melakukan tindakan medis dental, hmm…sabar…besok pasti bisa.



Singkat cerita, pengobatan gigi hari pertama pun selesai. Kami pun beres-beres dan siap-siap untuk makan siang. Oh ya, makan siang kali ini, kami di traktir oleh Dinkes kabupaten Tanah Laut untuk makan Sop/Soto Banjar di salah satu rumah makan di Pelaihari (Kota terdekat dari desa Bajuin). Untuk itu, kami harus naik mobil menuju ke sana. Kami diangkut dengan 3 mobil: mobil L300 yang berisi dosen-dosen, residen, pegawai Dinkes, dan sebagian mahasiswa klinik angkatan 03, mobil kijang putih yang dikendarai oleh pegawai Dinkes dan berisi aku dan tujuh orang mahasiswa lainnya (ada angkatan 03,04,05,dan 06), serta mobil kijang biru yang dikendarai oleh Bayu dan semuanya berisi mahasiswa (angkatan 05 dan 07).

Sore Sehat jadi Sore Tragis…
Kami makan dengan lahapnya. Sop Banjar memang sungguh lezat, ia selalu disajikan dengan sate ayam. Setelah makan siang, kami diajak berekreasi di pantai. Kami belum shalat, sementara waktu telah menunjukkan jam 3 lewat sedikit. Akhirnya kami memutuskan untuk shalat jamak takhir setibanya di pantai nanti. Tapi, ditengah perjalanan menuju pantai, sesuatu yang tidak pernah kami inginkan terjadi.

Kijang biru yang dikendarai Bayu menyalib kijang putih yang kutumpangi. Aku duduk
paling depan, di samping supir. Aku melihantnya dengan sangat jelas. Mobil itu melaju kencang dan terlihat oleng/tidak stabil. Tadinya kami menanggapinya dengan bercanda, karena kami mengira hal itu adalah hal yang disengaja. Namun, tiba-tiba mobil itu lepas kontrol, miring ke kiri dan ke kanan, kemudian terbalik, dan terguling-guling. Aku tak percaya dengan apa yang baru saja kusaksikan. Kejadian seperti itu biasanya hanya kulihat di film-film, namun sekarang terjadi di depan mataku, dan itu dialami oleh teman-temanku sendiri. Mobil kami pun segera menepi, dan kami langsung menghambur ke mobil naas itu untuk menolong teman-teman kami. Warga-warga di sekitar situ juga berbondong-bondong datang menolong. Korban-korban yang agak parah langsung dilarikan ke puskesmas terdekat.







Untungnya semua selamat dan tidak ada yang mengalami cedera serius, walaupun ada beberapa orang yang harus dirawat di rumah sakit.
Kejadian ini langsung menyebar di 3 wilayah kersos lainnya, dan cukup membuat panik dan heboh orang-orang. Dan secara otomatis, acara sore sehat hari ini BATAL!!!





Pelajaran hari ini: Maut dan musibah bisa datang kapan saja, tanpa minta izin.

Malamnya…
Kami diundang di acara makan malam bersama Bupati Tanah Laut, di gedung Bupati yang disebut Balairung (Sama seperti nama auditorium besar di UI Depok) yang berada di Pelaihari. Acara ini cukup semarak (bagi mereka yang menganggapnya) dengan adanya band yang membawakan lagu-lagu masa kini. Beberapa orang yang hadir juga ikut menyumbangkan lagu atau dipaksa menyumbangkan lagu, seperti: Dhea, Bani, drg.Suharsini, pak Bupati dan semua pejabat yang diundang. Dan yang terakhir, semua tim Kersos Tanah Laut naik ke panggung dan menyanyi rame-rame.









Astaghfirullah, aku hampir saja terbuai dan larut dalam suasana yang tidak syar’i ini, aku teringat sabda Rasulullah:

“Akan ada segolongan orang dari ummatku yang menghalalkan zina, sutera, khamar dan alat musik.” (HR.Bukhari)

Ya Allah, semoga aku bukan golongan itu.

Kami tiba di rumah jam 12 lewat. Setelah melakukan Triad Pre-Sleep, aku langsung menulis catatan ini, dan…
Aku pun ngantuk+capek banget sekarang. Huaaaa…Time 2 Sleep…Bye…

Desa Bajuin, Tanah Laut, Kal-Sel
15 Juli 2008
Pukul 00.44